Menjawab keraguan banyak pihak untuk mengkonsumsi susu, saya tak punya banyak ilmu yg bisa menjelaskan secara ilmiyah.
tetapi mungkin saya bisa urun pengetahuan dari perspektif Islam dalam
memandang Susu sebagai makanan sehat, yang bahkan berfungsi sebagai
obat.
Allah Ta’ala berfirman:
وَإِنَّ لَكُمْ فِي
الْأَنْعَامِ لَعِبْرَةً نُسْقِيكُمْ مِمَّا فِي بُطُونِهِ مِنْ بَيْنِ
فَرْثٍ وَدَمٍ لَبَنًا خَالِصًا سَائِغًا لِلشَّارِبِينَ
“Dan
sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran
bagi kamu. Kami memberimu minum daripada apa yang berada dalam perutnya
(berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi
orang-orang yang meminumnya” (QS. An Nahl: 66)
bahkan dalam ayat diatas disebutkan sebagai makanan yang mudah ditelan/dicerna.
Diriwayatkan oleh Imam Abu Daud Ath Thayalisi dalam Musnad-nya:
حَدَّثَنَا الْمَسْعُودِيُّ ، عَنْ قَيْسِ بْنِ مُسْلِمٍ ، عَنْ طَارِقِ
بْنِ شِهَابٍ ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : ” إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ ، لَمْ
يُنْزِلْ دَاءً إِلا أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً إِلا الْهَرَمَ ، فَعَلَيْكُمْ
بِأَلْبَانِ الْبَقَرِ ، فَإِنَّهَا تَرُمُّ مِنْ كُلِّ الشَّجَرِ
“Al Mas’udi menuturkan kepadaku, dari Qais bin Muslim, dari Thariq bin
Syihab, dari Abdullah (bin Mas’ud), dari Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam bahwa beliau bersabda:
__Sesungguhnya Allah ‘Azza
Wajalla ketika menurunkan penyakit pasti juga menurunkan obatnya,
kecuali penyakit tua. Lalu hendaklah kalian meminum susu sapi, karena ia
terkumpul dari berbagai macam tumbuhan”__ (shahih)
Pada dalil
diatas sangat specifik disebutkan sapi yang memakan tumbuhan, jadi
mungkin inilah yang menyehatkan. dan tidak termasuk di dalamnya sapi
sapi yang diberi makan selainnya.
Dan ditegaskan oleh Rasulullah bahwa Susu adalah makanan yang menduduki peringkat terbaik dlm dalil berikut ini :
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda:
مَنْ أَطْعَمَهُ اللَّهُ طَعَامًا فَلْيَقُلْ : اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا
فِيهِ , وَارْزُقْنَا خَيْرًا مِنْهُ , وَمَنْ سَقَاهُ اللَّهُ لَبَنًا ,
فَلْيَقُلْ : اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيهِ , وَزِدْنَا مِنْهُ ,
فَإِنِّي لَا أَعْلَمُ مَا يُجْزِئُ مِنَ الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ إِلَّا
اللَّبَنُ
“Barangsiapa yang memakan suatu makanan yang
dikaruniai oleh Allah, hendaknya ia berdoa: ‘Allahumma baarik lana fiihi
(ya Allah, limpahkan keberkahan pada kami dalam makanan ini).
Dan barangsiapa yang minum susu yang dikaruniai oleh Allah, hendaknya
ia berdoa: Allahumma baarik lana fiihi, wa zidna minhu (ya Allah berilah
keberkahan kepada kami dalam susu ini dan karunikan kami lebih banyak
dari susu ini) karena aku tidak tahu satupun yang bisa menggantikan
makanan dan minuman melebihi susu” (HR. Abu Daud 3245, Ibnu Majah 3321)
[shohih]
Adab adab lainnya selain doa minum susu di atas, adalah juga merutinkan minum susu.
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam:
اللبن في المنام فطرة
“Minum susu sebelum tidur itu fitrah” (HR. Al Haitsami dalam At Ta’bir
2008, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 2207)|
Jangan pula menolak pemberian susu :
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda:
ثلاث لا ترد: الوسائد والدهن واللبن
“Tiga hal yang tidak boleh ditolak jika diberi: bantal, minyak wangi dan susu” (HR. At Tirmidzi 2734,
Berkumur sesudahnya :
Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu'anhu, dia berkata bahwasanya Nabi
Shalallohu'alaihi Wassalam meminum susu, kemudian berkumur-kumur, lalu
bersabda :
"Sesungguhnya susu itu mengandung lemak."
Apabila kalian minum Susu maka berkumurlah, karena sesungguhnya Susu meninggalkan rasa masam pada mulut. [HR. Ibnu Majah:499]
Maka dapat diambil kesimpulan dari banyak dalil shohih di atas yang
menunjukkan keutamaan susu sapi/ternak yang padanya hanya makan tumbuh
tumbuhan yang bs difungsikan sebagai obat bagi banyak macam penyakit.
Tetapi tentunya sgala hal tak boleh dipisahkan dengan satu dalil yang
membuat smua urusan menjadi seimbang yaitu hendaklah kita bersikap
wasathan /moderat/ menengah.
Rasulullah sjak lama sudah mewanti
wanti Ummatnya untuk tidak berlebihan dalam segala sesuatu walau itu
halal skalipun, sedang yang haram jauhilah. sebab sikap berlebihan akan
sesuatu akan menjatuhan manusia pada hal buruk yang mencelakan dirinya
sendiri.
Sikap melampaui batas termasuk hal yang tidak disukai Allah Ta`ala.
ALLAH mengingatkan hamba hambaNya dari perbuatan tersebut :
وكُلُواْ وَاشْرَبُواْ وَلاَ تُسْرِفُواْ إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
“Makan dan minumlah kalian, dan janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”.
(QS. Al A`raaf : 31)
Dan Allah Jalla wa `Alaa berfirman :
وَهُوَ الَّذِي أَنشَأَ جَنَّاتٍ مَّعْرُوشَاتٍ وَغَيْرَ مَعْرُوشَاتٍ
وَالنَّخْلَ وَالزَّرْعَ مُخْتَلِفاً أُكُلُهُ وَالزَّيْتُونَ
وَالرُّمَّانَ مُتَشَابِهاً وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ كُلُواْ مِن ثَمَرِهِ
إِذَا أَثْمَرَ وَآتُواْ حَقَّهُ يَوْمَ حَصَادِهِ وَلاَ تُسْرِفُواْ
إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
“Dan Dialah yang menjadikan
kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon kurma,
tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa
(bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya
(yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di
hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin), dan
janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang
yang berlebih-lebihan”. (QS. Al An`aam : 141)
Demikian pembahasan tentang susu dari sisi dalil Islam. semoga kita tak ragu lagi untuk mengkonsumsi susu yang baik.
Semoga bermanfaat.
sumber : unknow, dr group sebelah
Pesan sekarang!
Bian
Call/WA : 0813 85 83 9640
No comments:
Post a Comment